Bab 6 Betapa Menakjubkannya Kekuatan Fisik Pria ini!
by Shin Kyung-sook
07:43,Jun 28,2024
Hyerim tiba-tiba merasa sangat memalukan.
Dia tidak peduli apakah Changmin bangkrut atau kaya.
Akan tetapi, jika Changmin juga seperti Taehoo bersikeras untuk pamer dan dia tampaknya tidak memiliki kemampuan untuk membalikkan keadaan, ini sungguh membuatnya tidak dapat berkata-kata.
Dia menatapi Changmin dengan kecewa.
Di saat ini, manajer berisi itu kembali dengan tergesa-gesa, kemudian melirik sekelompok orang yang sedang menunggu di depan sebuah ruangan pribadi dan akhirnya memusatkan perhatian pada Changmin.
Apakah ini orang berkedudukan yang menurut bosnya tidak boleh disinggung?
Jelas-jelas dia memiliki aura yang kuat dan luar biasa, tetapi manajer berisi itu tampak sedikit ragu.
Orang kaya dan berkuasa seperti mereka bahkan sudi mampir untuk makan di hotel berbintang tiga?
Hotel itu pun sontak tampak sangat terhormat.
Manajer berisi itu menghampiri Changmin dengan hati-hati, "Maaf, apakah ini Changmin-ssi?"
“Ya,” Changmin menjawab dengan samar.
Manajer berisi itu merasa seperti sedang menerima rahmat ilahi, sehingga dia pun sontak berkata dengan penuh hormat:
"Changmin-ssi, bos kami baru saja menelepon dan memintaku untuk menyiapkan ruangan pribadi terbaik untukmu. Silakan, silakan."
Taehoo, Hyerim, dan belasan karyawan: Ini, ini, ini … !?
“Ayo, kita makan dulu.” Changmin menatapi Hyerim yang tampak tercengang, “Changmin, kamu kenal pemilik hotel ini?”
Changmin, “Nggak kenal.”
Di tengah keterkejutan dan ketidakpercayaan semua orang, mereka pun dipersilakan masuk ke ruangan pribadi.
Usai duduk, Taehoo sontak menelan kembali sindiran dan ejekan yang sudah dipersiapkannya sejak lama di tengah perbincangan antar karyawan.
"Apakah ini ruangan pribadi paling mewah di Hotel Vista? Sungguh besar dan lebar, juga sangat mewah."
"Aku dengar standar tagihan minimum untuk ruangan pribadi ini lebih dari sepuluh juta dan juga dikenakan biaya layanan 15%. Apakah kita akan dikenai biaya layanan?"
“Seharusnya nggak, apa kamu nggak melihat bahwa pemilik hotel ini sangat memberi muka pada suami Hyerim Eonni?”
Taehoo sangat tidak senang. Dia melirik dengan kesal ke arah Changmin yang sedang menarik kursi untuk Hyerim.
"Changmin, ruangan pribadi ini memiliki standar tagihan minimum lebih dari sepuluh juta dan ini melewati anggaran biaya untuk acara makan-makan karyawan. Kamu yang harus membayarnya nanti."
Manajer berisi, "Changmin-ssi, bos kami mengatakan bahwa kamu boleh memesan apa pun yang kamu inginkan hari ini. Dia akan membayar tagihannya dan mentraktirmu. Selain itu, bos kami juga sedang dalam perjalanan ke sini. Dia ingin bersulang untukmu secara pribadi dan aku harap kamu dapat memberinya muka."
Raut wajah Taehoo terlihat sangat jelek.
Seseorang yang terlahir sebagai anak petani dan bangkrut serta tidak punya uang, muka apa yang bisa dia miliki?
“Changmin,” Hyerim dengan lembut menarik sudut pakaian Changmin, “Apa hubunganmu dengan pemilik hotel ini?"
Changmin menyerahkan menunya kepada Hyerim, "Lihat dulu apa yang ingin kamu makan, pesan apa pun yang kamu mau."
Hyerim memiliki puluhan ribu tanda tanya di pikirannya, sehingga dia pun tidak punya waktu untuk memesan.
Changmin mengingatkannya, "Pesanlah."
Setelah selesai makan, manajer berisi dan beberapa pelayan menunggu dengan hormat di sampingnya seolah-olah mereka sedang melayani kaisar.
Para karyawan juga menanyakan beberapa pertanyaan kepada Changmin di pertengahan acara, sebagian besar dibantu jawab oleh Hyerim ataupun Changmin menjawab dengan beberapa kata.
Sedangkan untuk Taehoo, wajahnya tampak suram sepanjang acara.
Setelah selesai makan, rombongan hendak pergi. Manajer berisi itu dengan hormat membujuk mereka untuk tidak pergi dulu, "Changmin-ssi, bos kami terjebak kemacetan di jalan. Bisakah kamu menunggunya beberapa menit lagi ? Dia ingin bertemu langsung denganmu, hanya beberapa menit saja."
Changmin tahu alasan kenapa pemilik hotel yang sedang terjebak dalam kemacetan ingin bertemu dengannya.
Dia berpikir selama beberapa detik, kemudian melihat lencana manajer gemuk berisi itu sambil berkata, Manajer Kim, ayo kita bicara di luar."
Changmin berjalan jauh beberapa langkah dan manajer berisi itu buru-buru mengikutinya dengan hormat.
Changmin berbicara dengan singkat dan padat, "Manajer Kim, aku sangat berterima kasih atas kemudahan yang diberikan hotel hari ini. Nanti aku akan meminta sekretarisku datang untuk membayar tagihan. Jika bosmu mengalami kesulitan di kemudian hari, beritahu saja bahwa dia boleh menghubungi sekretarisku. Aku sedang terburu-buru, jadi aku pun nggak bisa menunggu untuk berterima kasih padanya secara langsung."
Singkat kata dari Changmin membuat Manajer Kim sontak memahami bahwa dia tidak dapat lagi dipaksa untuk menunggu lebih lama.
Bos sudah memerintahkan, sebaiknya pria berkedudukan ini dapat dipertahankan dulu di sini.
Jika tidak dapat mempertahankannya, maka harus memberikan anggur termahal dan terbaik di hotel kepada Changmin.
Sehingga manajer berisi itu pun mengambil sebotol anggur dan memaksa Changmin untuk menerimanya.
Setelah Changmin menolak dengan sopan, dia pun berjalan menuju Hyerim.
“Apakah manajer berisi itu baru saja memaksa suami Hyerim Eonni untuk menerima sebotol anggur?”
"Anggur itu sepertinya seharga sekitar empat puluh juta per botol. Nggak hanya gratis makanan yang bernilai belasan juta, tapi juga memberinya sebotol anggur yang premium."
“Taehoo-ssi, kamu seharusnya nggak menertawakan suami Hyerim Eonni barusan, lihat muka suami Hyerim Eonni, dia sungguh luar biasa!”
Taehoo mendengus masam dan kesal.
"Apa hebatnya dia? Orang yang sudah bangkrut dan nggak punya uang, berapa nilai harga dirinya?"
Saat ini, Changmin berjalan kembali.
Hyerim bertanya, "Changmin, apa hubunganmu dengan pemilik hotel ini?"
Changmin menjawab dengan asal-asalan, "Pemilik hotel ini adalah teman dari temanku. Dia berhutang budi pada temanku dan temanku berhutang budi padaku."
Jadi pemilik hotel ini pun memberimu muka sebesar ini?
Hyerim merasa lumayan masuk akal.
Akan tetapi, sepertinya juga kurang masuk akal.
Bantuan seperti apa yang bernilai belasan juta untuk tagihan makan di hotel dan memberi sebotol anggur berkualitas senilai empat puluh jutaan?
Dia masih sedikit bingung, tetapi Hyerim tidak berencana bertanya lebih lanjut.
Mungkin Changmin memang memiliki beberapa koneksi sebelum dia bangkrut.
“Taehoo ssi.”
Kali ini, Changmin yang berdiri di samping Hyerim menatapi Taehoo dengan ekspresi serius.
"Aku ingat seseorang berkata sebelum makan, kalau aku bisa mendapatkan ruangan pribadi, dia akan melakukan pertunjukkan menggonggong seperti anjing buat semua orang?"
Wajah Taehoo memucat, " … "
Tidak hanya harga dirinya yang hancur, tetapi wajahnya juga terasa ditampar.
Taehoo bahkan tidak dapat berkata-kata dalam sesaat, dia hanya ingin menggali lubang dan bersembunyi ke dalam tanah.
“Kamu nggak perlu menggonggong seperti anjing.”
Pandangan Changmin tampak dingin.
"Hanya saja jangan mengganggu Hyerim yang memiliki hubungan bisnis denganmu. Dia bukan sendirian lagi."
Taehoo tidak tahu apakah Changmin tahu bahwa dia telah mengakui perasaannya pada Hyerim dan dia ingin meniidurinya.
Jika Changmin tahu, mungkin perseteruan ini akan dimulai.
“Apa yang bisa kulakukan padanya?" Taehoo berkata dengan nada rendah, kemudian pergi dengan menundukkan kepala.
Dia pergi dengan menyedihkan dan memalukan.
Dalam perjalanan pulang, Hyerim sebenarnya ingin bertanya pada Changmin mengenai beberapa koneksinya.
Akan tetapi, setelah dipikir-pikir, dia tidak jadi menanyakannya.
Dia mengucapkan terima kasih, "Changmin, terima kasih karena sudah berbicara untukku di depan Taehoo."
Changmin berkata dengan samar, "Aku hanya nggak tahan dengannya."
“Nggak peduli kamu nggak tahan dengannya atau memang ingin membantuku, terima kasih banyak.” Hyerim tidak peduli dengan alasan sebenarnya kenapa Changmin membantunya.
Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan KakaoTalk kepada Mikyung, tetapi Mikyung tidak membalasnya.
Di saat-saat dulu, Hyerim akan mengira Mikyung terlalu sibuk mengurus anak, sehingga dia pun tidak punya waktu untuk menjawab.
Akan tetapi, dari kemarin hingga sekarang, dia mengirimkan banyak pesan KakaoTalk kepadanya dan Mikyung tidak membalas satu pun.
Apakah dia jatuh sakit?
Atau terjadi sesuatu?
Sahabatnya sungguh membuatnya khawatir.
Dia harus menelepon dan bertanya.
Lima kali berturut-turut dan masih tidak ada yang menjawab.
Hyerim sedikit cemas, haruskah dia pergi ke rumah Mikyung untuk melihatnya?
“Apakah kamu nggak ingin menanyakan sesuatu padaku?” Pada saat ini, Changmin yang berada di sampingnya bertanya padanya.
Dia menoleh dan Changmin, “Apa yang harus aku tanyakan?”
“Misalnya, apa yang terjadi di hotel tadi,” Changmin menatapinya.
“Bukankah kamu sudah mengatakan bahwa teman dari temanmu yang membantumu? Apa lagi yang harus aku tanyakan?”
Jika memang ini alasannya, tidak ada gunanya dia bertanya.
Jika bukan, dia pun tidak akan tahu alasannya sebenarnya jika Changmin sengaja menyembunyikannya.
Sehingga dia pun memutuskan untuk tidak bertanya.
Changmin bergumam 'ya' dan tidak berkata apa pun lagi.
Hubungan seperti ini membuatnya tidak terlalu lelah. Dia pun mengeluarkan ponselnya, membuka email dan kemudian membuka dokumennya.
Hyerim pun terus menelepon Mikyung.
Keduanya tidak berkomunikasi lagi di dalam mobil.
Ketika kembali ke rumah kontrakan, Changmin masih belum terbiasa dengan ruangan yang sempit dan kecil.
Tapi dia tidak menolak seperti kemarin.
Hanya saja dia tidur dengan sangat tidak nyaman di sofa tadi malam, sehingga kualitas tidurnya sangat terganggu.
Takut sulit tidur lagi hari ini, Changmin sengaja melakukan beberapa set latihan di ruang tamu ketika Hyerim pergi mandi.
Hyerim mandi selama setengah jam dan dia pun berolahraga selama setengah jam.
Hyerim yang juga menyukai olahraga keluar dan sengaja menghitung di belakangnya.
120 push-up dan 120 lompat papan.
Dia tidak berhenti sekali pun?!
Betapa menakjubkannya kekuatan fisik pria ini?
Terlebih lagi, pakaiannya sudah basah oleh keringat dan setiap otot ramping yang kuat di lengannya dipenuhi butiran keringat dari pria.
Dia pasti telah melakukan lebih dari sekedar dua set latihan tadi.
Kekuatan fisiknya sungguh luar biasa!
Melihatnya bangun, Hyerim tampak sedikit malu dan dia pun sontak bertanya, "Apakah kamu juga suka olahraga?"
“Aku nggak bisa tidur nyenyak tadi malam,” Changmin menyeka keringatnya, “Lebih mudah tertidur setelah berolahraga.”
Hyerim melihat ke arah sofa dan berkata, "Apakah kamu nggak terbiasa tidur di sofa? Bagaimana kalau kamu tidur di tempat tidurku saja?"
“Nggak perlu.” Changmin berkata terus terang, “Ada nyamuk di ruang tamu dan mereka berdengung sepanjang malam. Adakah yang bisa kamu lakukan?”
Hyerim berpikir sejenak, "Aku akan menyiapkan obat nyamuk bakar sebelum kamu tidur. Lingkungan rumah kontrakan memang agak buruk dan nggak ada tirai. Nyamuk selalu beterbangan masuk."
"Tapi." Tambahnya, "Setelah apartemen yang aku beli sudah serah terima dalam beberapa hari ini, setelah dekorasi selesai dan dibiarkan kering selama beberapa bulan, kita pun sudah bisa pindah ke rumah baru."
“Kamu sudah membeli rumah?” tanya Changmin.
Hyerim bergumam 'ya, "Aku membelinya dengan pinjaman dan harus menicil lebih dari dua puluh juta tiap bulan."
Changmin bertanya lagi, "Apartemen seperti apa?"
“Bukan developer yang besar, cuma bangunan kecil. Tapi, lingkungannya pasti lebih bagus dari Daerah Daehan.”
Harga rumah di Kota Bukchon, meskipun dikembangkan oleh developer kecil juga butuh beberapa miliar untuk satu unit rumah.
Untuk tiga lantai pertama juga harus membayar dua atau empat miliar dulu.
Changmin sedikit kaget Hyerim yang hidup dalam kalangan golongan rendah mampu membeli rumah di Kota Bukchon.
Dia berkata, "Aku sudah menemukan pekerjaan baru. Aku akan membantumu membayar sebagian dari pembayaran bulanan dari gajiku."
Hyerim tidak menjawabnya.
Mereka sekarang sudah menikah secara sah dan jika Changmin bersedia berbagi beban keuangan, dia pun tidak akan menolak.
Nyamuknya memang sudah menghilang di malam hari ketika Changmin ingin tidur, tetapi bau obat nyamuk bakar masih membuat Changmin terjaga dalam waktu yang lama.
Karena dia tidak bisa tidur, dia pun membereskan hubungannya dengan Hyerim dalam pikirannya.
Setelah dua hari berinteraksi, tampaknya dia tidak terlalu merasa menyebalkan terhadap hubungan ini. Dia malah merasa Hyerim berbeda dengan wanita lainnya.
Keesokan paginya, Hyerim masih bangun pagi.
Dia melihat pakaian yang diganti Changmin tadi malam tidak dicuci, sehingga dia pun melemparkannya ke mesin cuci untuknya.
Dia mencuci celana dalamnya dengan tangan dan hendak mengeringkannya di balkon.
Ketika Changmin bangun, dia kebetulan melihat celana dalamnya berada di tangan Hyerim dan dia sontak mengernyit.
“Siapa yang memintamu mencuci celana dalamku?” Changmin melangkah mendekat dengan wajahnya yang suram.
Dia tidak peduli apakah Changmin bangkrut atau kaya.
Akan tetapi, jika Changmin juga seperti Taehoo bersikeras untuk pamer dan dia tampaknya tidak memiliki kemampuan untuk membalikkan keadaan, ini sungguh membuatnya tidak dapat berkata-kata.
Dia menatapi Changmin dengan kecewa.
Di saat ini, manajer berisi itu kembali dengan tergesa-gesa, kemudian melirik sekelompok orang yang sedang menunggu di depan sebuah ruangan pribadi dan akhirnya memusatkan perhatian pada Changmin.
Apakah ini orang berkedudukan yang menurut bosnya tidak boleh disinggung?
Jelas-jelas dia memiliki aura yang kuat dan luar biasa, tetapi manajer berisi itu tampak sedikit ragu.
Orang kaya dan berkuasa seperti mereka bahkan sudi mampir untuk makan di hotel berbintang tiga?
Hotel itu pun sontak tampak sangat terhormat.
Manajer berisi itu menghampiri Changmin dengan hati-hati, "Maaf, apakah ini Changmin-ssi?"
“Ya,” Changmin menjawab dengan samar.
Manajer berisi itu merasa seperti sedang menerima rahmat ilahi, sehingga dia pun sontak berkata dengan penuh hormat:
"Changmin-ssi, bos kami baru saja menelepon dan memintaku untuk menyiapkan ruangan pribadi terbaik untukmu. Silakan, silakan."
Taehoo, Hyerim, dan belasan karyawan: Ini, ini, ini … !?
“Ayo, kita makan dulu.” Changmin menatapi Hyerim yang tampak tercengang, “Changmin, kamu kenal pemilik hotel ini?”
Changmin, “Nggak kenal.”
Di tengah keterkejutan dan ketidakpercayaan semua orang, mereka pun dipersilakan masuk ke ruangan pribadi.
Usai duduk, Taehoo sontak menelan kembali sindiran dan ejekan yang sudah dipersiapkannya sejak lama di tengah perbincangan antar karyawan.
"Apakah ini ruangan pribadi paling mewah di Hotel Vista? Sungguh besar dan lebar, juga sangat mewah."
"Aku dengar standar tagihan minimum untuk ruangan pribadi ini lebih dari sepuluh juta dan juga dikenakan biaya layanan 15%. Apakah kita akan dikenai biaya layanan?"
“Seharusnya nggak, apa kamu nggak melihat bahwa pemilik hotel ini sangat memberi muka pada suami Hyerim Eonni?”
Taehoo sangat tidak senang. Dia melirik dengan kesal ke arah Changmin yang sedang menarik kursi untuk Hyerim.
"Changmin, ruangan pribadi ini memiliki standar tagihan minimum lebih dari sepuluh juta dan ini melewati anggaran biaya untuk acara makan-makan karyawan. Kamu yang harus membayarnya nanti."
Manajer berisi, "Changmin-ssi, bos kami mengatakan bahwa kamu boleh memesan apa pun yang kamu inginkan hari ini. Dia akan membayar tagihannya dan mentraktirmu. Selain itu, bos kami juga sedang dalam perjalanan ke sini. Dia ingin bersulang untukmu secara pribadi dan aku harap kamu dapat memberinya muka."
Raut wajah Taehoo terlihat sangat jelek.
Seseorang yang terlahir sebagai anak petani dan bangkrut serta tidak punya uang, muka apa yang bisa dia miliki?
“Changmin,” Hyerim dengan lembut menarik sudut pakaian Changmin, “Apa hubunganmu dengan pemilik hotel ini?"
Changmin menyerahkan menunya kepada Hyerim, "Lihat dulu apa yang ingin kamu makan, pesan apa pun yang kamu mau."
Hyerim memiliki puluhan ribu tanda tanya di pikirannya, sehingga dia pun tidak punya waktu untuk memesan.
Changmin mengingatkannya, "Pesanlah."
Setelah selesai makan, manajer berisi dan beberapa pelayan menunggu dengan hormat di sampingnya seolah-olah mereka sedang melayani kaisar.
Para karyawan juga menanyakan beberapa pertanyaan kepada Changmin di pertengahan acara, sebagian besar dibantu jawab oleh Hyerim ataupun Changmin menjawab dengan beberapa kata.
Sedangkan untuk Taehoo, wajahnya tampak suram sepanjang acara.
Setelah selesai makan, rombongan hendak pergi. Manajer berisi itu dengan hormat membujuk mereka untuk tidak pergi dulu, "Changmin-ssi, bos kami terjebak kemacetan di jalan. Bisakah kamu menunggunya beberapa menit lagi ? Dia ingin bertemu langsung denganmu, hanya beberapa menit saja."
Changmin tahu alasan kenapa pemilik hotel yang sedang terjebak dalam kemacetan ingin bertemu dengannya.
Dia berpikir selama beberapa detik, kemudian melihat lencana manajer gemuk berisi itu sambil berkata, Manajer Kim, ayo kita bicara di luar."
Changmin berjalan jauh beberapa langkah dan manajer berisi itu buru-buru mengikutinya dengan hormat.
Changmin berbicara dengan singkat dan padat, "Manajer Kim, aku sangat berterima kasih atas kemudahan yang diberikan hotel hari ini. Nanti aku akan meminta sekretarisku datang untuk membayar tagihan. Jika bosmu mengalami kesulitan di kemudian hari, beritahu saja bahwa dia boleh menghubungi sekretarisku. Aku sedang terburu-buru, jadi aku pun nggak bisa menunggu untuk berterima kasih padanya secara langsung."
Singkat kata dari Changmin membuat Manajer Kim sontak memahami bahwa dia tidak dapat lagi dipaksa untuk menunggu lebih lama.
Bos sudah memerintahkan, sebaiknya pria berkedudukan ini dapat dipertahankan dulu di sini.
Jika tidak dapat mempertahankannya, maka harus memberikan anggur termahal dan terbaik di hotel kepada Changmin.
Sehingga manajer berisi itu pun mengambil sebotol anggur dan memaksa Changmin untuk menerimanya.
Setelah Changmin menolak dengan sopan, dia pun berjalan menuju Hyerim.
“Apakah manajer berisi itu baru saja memaksa suami Hyerim Eonni untuk menerima sebotol anggur?”
"Anggur itu sepertinya seharga sekitar empat puluh juta per botol. Nggak hanya gratis makanan yang bernilai belasan juta, tapi juga memberinya sebotol anggur yang premium."
“Taehoo-ssi, kamu seharusnya nggak menertawakan suami Hyerim Eonni barusan, lihat muka suami Hyerim Eonni, dia sungguh luar biasa!”
Taehoo mendengus masam dan kesal.
"Apa hebatnya dia? Orang yang sudah bangkrut dan nggak punya uang, berapa nilai harga dirinya?"
Saat ini, Changmin berjalan kembali.
Hyerim bertanya, "Changmin, apa hubunganmu dengan pemilik hotel ini?"
Changmin menjawab dengan asal-asalan, "Pemilik hotel ini adalah teman dari temanku. Dia berhutang budi pada temanku dan temanku berhutang budi padaku."
Jadi pemilik hotel ini pun memberimu muka sebesar ini?
Hyerim merasa lumayan masuk akal.
Akan tetapi, sepertinya juga kurang masuk akal.
Bantuan seperti apa yang bernilai belasan juta untuk tagihan makan di hotel dan memberi sebotol anggur berkualitas senilai empat puluh jutaan?
Dia masih sedikit bingung, tetapi Hyerim tidak berencana bertanya lebih lanjut.
Mungkin Changmin memang memiliki beberapa koneksi sebelum dia bangkrut.
“Taehoo ssi.”
Kali ini, Changmin yang berdiri di samping Hyerim menatapi Taehoo dengan ekspresi serius.
"Aku ingat seseorang berkata sebelum makan, kalau aku bisa mendapatkan ruangan pribadi, dia akan melakukan pertunjukkan menggonggong seperti anjing buat semua orang?"
Wajah Taehoo memucat, " … "
Tidak hanya harga dirinya yang hancur, tetapi wajahnya juga terasa ditampar.
Taehoo bahkan tidak dapat berkata-kata dalam sesaat, dia hanya ingin menggali lubang dan bersembunyi ke dalam tanah.
“Kamu nggak perlu menggonggong seperti anjing.”
Pandangan Changmin tampak dingin.
"Hanya saja jangan mengganggu Hyerim yang memiliki hubungan bisnis denganmu. Dia bukan sendirian lagi."
Taehoo tidak tahu apakah Changmin tahu bahwa dia telah mengakui perasaannya pada Hyerim dan dia ingin meniidurinya.
Jika Changmin tahu, mungkin perseteruan ini akan dimulai.
“Apa yang bisa kulakukan padanya?" Taehoo berkata dengan nada rendah, kemudian pergi dengan menundukkan kepala.
Dia pergi dengan menyedihkan dan memalukan.
Dalam perjalanan pulang, Hyerim sebenarnya ingin bertanya pada Changmin mengenai beberapa koneksinya.
Akan tetapi, setelah dipikir-pikir, dia tidak jadi menanyakannya.
Dia mengucapkan terima kasih, "Changmin, terima kasih karena sudah berbicara untukku di depan Taehoo."
Changmin berkata dengan samar, "Aku hanya nggak tahan dengannya."
“Nggak peduli kamu nggak tahan dengannya atau memang ingin membantuku, terima kasih banyak.” Hyerim tidak peduli dengan alasan sebenarnya kenapa Changmin membantunya.
Dia mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan KakaoTalk kepada Mikyung, tetapi Mikyung tidak membalasnya.
Di saat-saat dulu, Hyerim akan mengira Mikyung terlalu sibuk mengurus anak, sehingga dia pun tidak punya waktu untuk menjawab.
Akan tetapi, dari kemarin hingga sekarang, dia mengirimkan banyak pesan KakaoTalk kepadanya dan Mikyung tidak membalas satu pun.
Apakah dia jatuh sakit?
Atau terjadi sesuatu?
Sahabatnya sungguh membuatnya khawatir.
Dia harus menelepon dan bertanya.
Lima kali berturut-turut dan masih tidak ada yang menjawab.
Hyerim sedikit cemas, haruskah dia pergi ke rumah Mikyung untuk melihatnya?
“Apakah kamu nggak ingin menanyakan sesuatu padaku?” Pada saat ini, Changmin yang berada di sampingnya bertanya padanya.
Dia menoleh dan Changmin, “Apa yang harus aku tanyakan?”
“Misalnya, apa yang terjadi di hotel tadi,” Changmin menatapinya.
“Bukankah kamu sudah mengatakan bahwa teman dari temanmu yang membantumu? Apa lagi yang harus aku tanyakan?”
Jika memang ini alasannya, tidak ada gunanya dia bertanya.
Jika bukan, dia pun tidak akan tahu alasannya sebenarnya jika Changmin sengaja menyembunyikannya.
Sehingga dia pun memutuskan untuk tidak bertanya.
Changmin bergumam 'ya' dan tidak berkata apa pun lagi.
Hubungan seperti ini membuatnya tidak terlalu lelah. Dia pun mengeluarkan ponselnya, membuka email dan kemudian membuka dokumennya.
Hyerim pun terus menelepon Mikyung.
Keduanya tidak berkomunikasi lagi di dalam mobil.
Ketika kembali ke rumah kontrakan, Changmin masih belum terbiasa dengan ruangan yang sempit dan kecil.
Tapi dia tidak menolak seperti kemarin.
Hanya saja dia tidur dengan sangat tidak nyaman di sofa tadi malam, sehingga kualitas tidurnya sangat terganggu.
Takut sulit tidur lagi hari ini, Changmin sengaja melakukan beberapa set latihan di ruang tamu ketika Hyerim pergi mandi.
Hyerim mandi selama setengah jam dan dia pun berolahraga selama setengah jam.
Hyerim yang juga menyukai olahraga keluar dan sengaja menghitung di belakangnya.
120 push-up dan 120 lompat papan.
Dia tidak berhenti sekali pun?!
Betapa menakjubkannya kekuatan fisik pria ini?
Terlebih lagi, pakaiannya sudah basah oleh keringat dan setiap otot ramping yang kuat di lengannya dipenuhi butiran keringat dari pria.
Dia pasti telah melakukan lebih dari sekedar dua set latihan tadi.
Kekuatan fisiknya sungguh luar biasa!
Melihatnya bangun, Hyerim tampak sedikit malu dan dia pun sontak bertanya, "Apakah kamu juga suka olahraga?"
“Aku nggak bisa tidur nyenyak tadi malam,” Changmin menyeka keringatnya, “Lebih mudah tertidur setelah berolahraga.”
Hyerim melihat ke arah sofa dan berkata, "Apakah kamu nggak terbiasa tidur di sofa? Bagaimana kalau kamu tidur di tempat tidurku saja?"
“Nggak perlu.” Changmin berkata terus terang, “Ada nyamuk di ruang tamu dan mereka berdengung sepanjang malam. Adakah yang bisa kamu lakukan?”
Hyerim berpikir sejenak, "Aku akan menyiapkan obat nyamuk bakar sebelum kamu tidur. Lingkungan rumah kontrakan memang agak buruk dan nggak ada tirai. Nyamuk selalu beterbangan masuk."
"Tapi." Tambahnya, "Setelah apartemen yang aku beli sudah serah terima dalam beberapa hari ini, setelah dekorasi selesai dan dibiarkan kering selama beberapa bulan, kita pun sudah bisa pindah ke rumah baru."
“Kamu sudah membeli rumah?” tanya Changmin.
Hyerim bergumam 'ya, "Aku membelinya dengan pinjaman dan harus menicil lebih dari dua puluh juta tiap bulan."
Changmin bertanya lagi, "Apartemen seperti apa?"
“Bukan developer yang besar, cuma bangunan kecil. Tapi, lingkungannya pasti lebih bagus dari Daerah Daehan.”
Harga rumah di Kota Bukchon, meskipun dikembangkan oleh developer kecil juga butuh beberapa miliar untuk satu unit rumah.
Untuk tiga lantai pertama juga harus membayar dua atau empat miliar dulu.
Changmin sedikit kaget Hyerim yang hidup dalam kalangan golongan rendah mampu membeli rumah di Kota Bukchon.
Dia berkata, "Aku sudah menemukan pekerjaan baru. Aku akan membantumu membayar sebagian dari pembayaran bulanan dari gajiku."
Hyerim tidak menjawabnya.
Mereka sekarang sudah menikah secara sah dan jika Changmin bersedia berbagi beban keuangan, dia pun tidak akan menolak.
Nyamuknya memang sudah menghilang di malam hari ketika Changmin ingin tidur, tetapi bau obat nyamuk bakar masih membuat Changmin terjaga dalam waktu yang lama.
Karena dia tidak bisa tidur, dia pun membereskan hubungannya dengan Hyerim dalam pikirannya.
Setelah dua hari berinteraksi, tampaknya dia tidak terlalu merasa menyebalkan terhadap hubungan ini. Dia malah merasa Hyerim berbeda dengan wanita lainnya.
Keesokan paginya, Hyerim masih bangun pagi.
Dia melihat pakaian yang diganti Changmin tadi malam tidak dicuci, sehingga dia pun melemparkannya ke mesin cuci untuknya.
Dia mencuci celana dalamnya dengan tangan dan hendak mengeringkannya di balkon.
Ketika Changmin bangun, dia kebetulan melihat celana dalamnya berada di tangan Hyerim dan dia sontak mengernyit.
“Siapa yang memintamu mencuci celana dalamku?” Changmin melangkah mendekat dengan wajahnya yang suram.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved