Bab 1 Apakah Aku Harus Memenuhi Kebutuhan Seksualmu?

by Shin Kyung-sook 07:43,Jun 28,2024
Di tahun ketujuh menjalani masa lajang, Hyerim memutuskan untuk menikah.

Seminggu yang lalu, suami dari sahabatnya mengambil kesempatan saat dalam perjalanan bisnis bersamanya. Dia tiba-tiba mengetuk pintu kamar hotelnya dan sontak memeluknya sambil berkata bahwa dia sudah lama menyukainya dan ingin melakukan hal seperti itu dengannya.

Hyerim ketakutan.

Akan tetapi, tidak tahu dari mana dia mendapatkan keberanian, dia sontak meraih sesuatu dan memukul suami dari sahabatnya dengan keras.

Dia sebenarnya ingin meninggalkan Kota Bukchon setelah kembali dari perjalanan bisnis.

Akan tetapi, dia ikut mendirikan perusahaan kecil bersama suami dari sahabatnya dan semua penghasilannya berasal dari perusahaan kecil ini. Dia juga sedang mencicil untuk sebuah apartemen, sehingga dia tidak bisa pergi begitu saja di saat ini dan dia juga tidak dapat menghindari pertemuan dengan bajingan ini.

Dia beberapa kali ingin mengaku pada sahabatnya, tetapi dia takut sahabatnya tidak bisa menerima kenyataan seperti ini, sehingga dia pun selalu menelan kembali kata-katanya.

Hyerim sebenarnya tidak melakukan kesalahan apa pun pada sahabatnya, tetapi dia merasa sangat bersalah karena pernyataan seperti itu dari suami sahabatnya.

Oleh karena itu, dia ingin menikah secepatnya.

Sedangkan bagaimana menghadapi suami sahabatnya, dia masih harus memikirkannya untuk jangka waktu yang panjang.

Hyerim tiba di Biro Urusan Sipil beberapa menit lebih awal dan seseorang memanggilnya dari belakang.

“Hyerim?”

Ketika menoleh ke belakang, dia melihat seorang pria tinggi dan tampan berdiri di depannya.

Dia tidak yakin, "Changmin-ssi?"

Changmin pun mengangguk.

Hyerim dan Changmin kenal melalui ayah Changmin, Kihoon.

Hyerim dan Kihoon bertemu tujuh tahun lalu.

Saat itu, dia pergi ke lahan yang tak layak dihuni di Tibet karena patah hati. Di sanalah dia bertemu dengan Kihoon yang juga tersesat dan diserang oleh serigala liar bersama-sama.

Sulit untuk mengatakan siapa yang menyelamatkan siapa, tetapi mereka berjuang keras bersama dan menjadi teman yang saling membantu dalam kesulitan.

Kemudian mereka dibawa ke rumah sakit dan kehilangan kontak satu sama lain.

Hingga mereka bertemu secara kebetulan tiga bulan yang lalu. Kihoon kaget ketika mengetahui bahwa dia telah melajang selama ini, sehingga dia pun memperkenalkan putranya kepada Hyerim.

Sebenarnya, dia sudah mengobrol dengan Changmin di KakaoTalk selama tiga bulan.

Memang sudah tiga bulan, tetapi mereka hanya mengobrol beberapa patah kata saja.

Setelah bertemu, Hyerim tidak pernah menyangka kalau penampilan Changmin begitu memukau.

Jika Changmin dimasukkan ke dalam industri hiburan, dia pasti akan menjadi pujaan.

Selain itu, dia juga memancarkan aura yang luar biasa dari sekujur tubuhnya.

Akan tetapi, Hyerim tidak begitu tertarik pada pria tampan, sehingga pandangan yang tertuju pada Changmin pun tampak agak cuek.

Di saat ini, Changmin mengangkat bibirnya, "Sebenarnya, aku kurang menyetujui pernikahan ini dan aku juga nggak begitu ingin mendaftarkan pernikahan secepat ini."

Hyerim sontak tampak bingung, " … "

Tidak ingin mendaftarkan pernikahan?

Kalau begitu, bukankah dia akan melajang terus?

Dia dengan cepat membujuk dengan saksama.

"Changmin-ssi, aku dengar dari Ahjussi bahwa kamu memiliki dua rumah di Kota Bukchon, kamu juga menjalankan beberapa usaha kecil dan memiliki tabungan yang layak."

“Tapi ini semua adalah hartamu sebelum menikah. Untuk menghindari sengketa harta benda setelah menikah, aku sudah menyiapkan surat perjanjian pranikah ini.”

“Aku nggak menginginkan dua rumahmu dan tabunganmu.”

“Selain itu, aku dan sahabatku membuka sebuah perusahaan kecil dan pendapatan kami lumayan stabil. Kalau bisnismu mengalami kesulitan, aku bisa membantumu soal keuangan.”

"Atau, kamu bisa mengajukan persyaratan apa pun. Aku bisa menyetujuimu asalkan bukan sesuatu yang berhubungan dengan tindakan kriminal."

Changmin tidak mengambil surat perjanjian pranikah yang diserahkan oleh Hyerim.

Changmin menatapi Hyerim dengan pandangan yang dalam dan tidak kelihatan apa yang ada dalam pikirannya, "Kalau seperti ini, bukankah kamu yang rugi?"

“Nggak ada yang dirugikan,” Hyerim menjawab dengan tegas. “Harta benda itu memang milikmu sebelum menikah dan aku nggak pernah berpikir untuk mengandalkan pria untuk menghidupiku. Aku juga nggak pernah berpikir untuk mengambil keuntungan dari pria. Selain itu, dalam pernikahan memang harus saling mendukung dan nggak membeda-bedakan."

Begitu mandiri?!

Changmin sedikit kaget.

Pandangannya yang mendalam tampak sedikit apresiasi ketika dia menatapinya.

Dia telah melakukan sedikit penyelidikan sebelum datang.

Seperti yang dikatakan ayahnya, alasan sebenarnya Hyerim kenal dengan ayahnya karena keduanya bertemu secara kebetulan dan menjadi teman yang saling membantu dalam kesulitan.

Hyerim sama sekali tidak menyadari kedudukan keluarga Lee dan juga tidak memiliki niat lain ketika mendekati ayahnya.

Kalau tidak, dia tidak akan tinggal diam terhadap keluarga Lee selama mengenal ayahnya tujuh tahun.

Sehingga tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Ketika Hyerim merasa sangat gelisah dan takut Changmin tidak akan pergi bersamanya untuk mendaftarkan pernikahan, Changmin berkata dengan tegas:

“Aku akan medaftarkan pernikahan denganmu. Tapi ada satu hal yang menurutku sebaiknya dijelaskan di depan.”

"Silakan.” Hyerim mendengarkan dengan cermat.

Changmin terus terang berkata, "Apakah aku harus memenuhi kebutuhan seksualmu?"

“A … , apa?” Hyerim sebenarnya mendengarnya dengan jelas, tetapi dia sedikit bingung.

Hyerim tidak tahu bagaimana menjawab pertanyaan seperti itu.

Dia merasa sedikit malu dalam sesaat.

Changmin menambahkan, "Katanya wanita agak bersemangat di usia tiga puluhan. Hyerim-ssi sudah berusia dua puluh delapan tahun ini dan pasti ada kebutuhan di bagian itu, tetapi aku nggak bisa tidur dengan seorang wanita tanpa memiliki perasaan padanya, jadi aku pun nggak bisa memenuhi kebutuhanmu. Oleh karena itu, sebaiknya kamu pikirkan lagi sebelum mengambil keputusan."

Hyerim tiba-tiba merasa tidak begitu malu lagi.

Bagaimanapun, mereka berdua sudah dewasa dan Changmin juga sudah mengatakannya dengan tegas.

Kenapa seperti dia akan sangat bersemangat di bagian itu di usianya yang dua puluh delapan tahun?

Tiba-tiba merasa sedikit tidak senang, Hyerim pun menyatakan:

"Changmin-ssi, kamu tenang saja, aku juga nggak bisa tidur dengan pria tanpa memiliki perasaan padanya. Aku hanya ingin mencari seseorang untuk hidup bersama dan menyelesaikan beberapa masalah saat ini dengan menikah denganmu. Aku benar-benar nggak memiliki niat lain.”

“Ini memang dapat menghindari banyak masalah.” Changmin sangat puas dengan jawabannya dan berkata, “Kenapa masih berdiri di sini? Ayuk masuk dan daftarkan pernikahan kita.”

“Tunggu sebentar." Hyerim menghentikannya ketika dia hendak melangkah maju. Dia menyumbatkan sesuatu di tangannya. "Sebaiknya kamu ambil surat perjanjian pranikah ini agar kamu bisa terhindar dari lebih banyak masalah.”

Changmin melihat sekilas surat perjanjian itu dan kemudian menerimanya.

Setahun kemudian dia akan menceraikannya.

Keluarga Lee terlibat dalam terlalu banyak industri dan properti.

Perjanjian pranikah yang dibuatoleh Hyerim secara inisiatif memang akan menyelamatkannya dari banyak masalah.

Keduanya pun pergi bersama untuk mendaftarkan pernikahan.

Hyerim mengikuti di samping Changmin.

Dengan tinggi badan 165cm, dia terlihat sedikit mungil di hadapannya, sehingga membuatnya merasa sangat canggung saat berjalan bersama.

Hyerim merasa lebih nyaman setelah sengaja menjaga jarak darinya.

Dari pertemuan hingga pengambilan foto dan pendaftaran hanya memakan waktu kurang dari sepuluh menit.

Hyerim pun akhirnya menjadi seorang wanita yang telah menikah.

Dia tidak punya pikiran lain, dia hanya ingin segera memberi tahu sahabatnya bahwa dia telah menikah.

Dia dengan cepat dan hati-hati memasukkan akte nikah ke dalam tasnya, "Changmin-ssi, aku masih ada urursan, aku pergi dulu. Aku akan menghubungimu melalui KakaoTalk nanti."

Sebelum Changmin dapat berbicara, Hyerim sudah berjalan jauh beberapa langkah.

Sosoknya yang kurus langsing pun menghilang ke dalam kerumunan.

Changmin masih menatap ke arah itu sambil menyernyit bahkan setelah bayangan Hyerim sudah menghilang.

Dia pergi beigtu saja?

Dia agak berbeda dari para putri konglomerat yang selalu antusias mengejarnya.

Hyerim sepertinya hanya menginginkan akte nikah?

Hal ini memang membuat Changmin merasa sangat tenang, setidaknya dia tidak akan diganggu olehnya.

Changmin pun pulang untuk melaporkan kepada ayahnya setelah mendapatkan akta nikah.

Kihoon tidak berkomentar apa pun mengenai sikap putra dan menantunya yang kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan akte nikah.

Ini sesuai dugaannya.

Bagaimanapun juga, dialah yang mengikat kedua anak muda tanpa perasaan itu bersama-sama.

Kihoon tersenyum lebar ketika mengambil akte nikah dari putranya.

Changmin sudah lama tidak pernah melihat senyuman seperti itu dari ayahnya.

Ayahnya tidak pernah tersenyum seperti itu lagi semenjak ibunya meninggal tujuh tahun lalu, ini pertama kalinya

Mungkin menantu ini membuatnya sangat puas.

“Selamat, kamu akhirnya mendapatkan menantu kesayanganmu.” Changmin berpikir asalkan ayahnya bahagia.

Kihoon menutup akte nikah dan berkata, "Changmin, ingat apa yang sudah kamu janjikan padaku, kamu harus pindah ke rumah Hyerim malam ini."

“Jangan khawatir.” Changmin berdiri di depan ayahnya, “Ayah juga harus ingat perjanjian kita satu tahun. Kalau aku nggak bisa jatuh cinta pada Hyerim dalam waktu satu tahun, aku berhak mengajukan cerai dan kamu nggak boleh mendesakku untuk menikah lagi di kemudian hari."

Setelah menyerahkan kembali akte nikah pada Changmin, Kihoon tersenyum.

“Changmin, ayo kita bertaruh, kamu akan jatuh cinta pada Hyerim dalam waktu kurang dari tiga bulan, percaya nggak?”

“Tiga bulan?” Changmin sedikit mengangkat bibirnya sambil mengejek, “Dia hanyalah wanita biasa. Apa kamu nggak terlalu menilai tinggi dirinya?”

Kihoon tersenyum penuh arti, "Kalau begitu kita lihat saja nanti."

Melihat akte nikah yang diserahkan ayahnya, Changmin hanya punya satu pikiran, "Akan merepotkan untuk mengurusnya kembali jika hilang, kamu simpan saja untukku hingga waktunya aku akan bercerai."

Kihoon tersenyum dengan ekspresi tidak setuju, "Satu tahun kemudian? Mungkin saja kamu akan berterima kasih padaku karena sudah membantumu menemukan istri yang baik yang sulit ditemukan."

Tidak ingin terus berdebat mengenai topik yang tidak berarti ini, Changmin pun tidak berkata apa pun lagi.

Dia naik ke lantai atas.



Changmin kembali ke perusahaan ketika waktu istirahat siang sudah tiba.

Hyerim mencari-cari sahabatnya, tetapi dia belum menemukannya.

Sebaliknya, dia malah bertemu dengan suami dari sahabatnya yang menghalanginya di kantor.

Ini pertama kalinya Hyerim berduaan dengan Taehoo setelah kembali dari perjalanan bisnis.

Taehoo menatapinya dengan rasa bersalah, tetapi dia tidak dapat menyembunyikan perasaannya terhadapnya.

"Hyerim, maaf, aku terlalu gegabah hari itu. Tapi aku memang sangat menyukaimu dan aku nggak bisa menipu perasaanku sendiri."

Tidak ingin mempermasalahkannya, juga takut ada karyawan yang tidak pergi makan siang lewat dan mendengarnya, Hyerim pun menahan amarahnya.

Jika tidak, dia ingin menghajar Taehoo dengan keras.

Dia merendahkan suaranya dan bertanya dengan nada kesal, "Taehoo, apa yang kamu sukai dariku?"

Taehoo sontak menjawab, "Kamu hebat, mandiri, berpakaian bagus dan sangat menawan. Kamu juga nggak hanya berhenti di satu titik, kamu terus belajar dan berkembang agar bisa menjadi lebih baik. Tapi, Mikyung nggak berdandan setiap hari dan nggak merawat rambutnya. Dia sama sekali nggak punya ambisi dan kampungan, dia semakin nggak terkejar dengan dunia luar ini. Dia semakin terlihat seperti ibu rumah tangga yang tak terurus. Aku sama sekali nggak tertarik padanya. Hyerim, aku sudah lama nggak menyentuh Mikyung, dalam hatiku hanya ada kamu saat ini ... "

Di luar pintu, Mikyung mendengar perkataan suaminya, Taehoo dengan sangat jelas ...

Unduh App untuk lanjut membaca

Daftar Isi

80