Bab 1 Munculnya Pria Asing
by Athifa
08:00,Jan 01,1970
Bab 1 Munculnya Pria Asing
"Menikah?!" Olivia terkejut. Ia terbelalak menatap wanita paruh baya yang mengenakan baju imlek mewah dihadapannya, yang tidak lain adalah ibu tirinya Irma.
"Iya!" Irma dengan nadanya yang membosankan berkata, "Ayah kamu merasa umurmu sudah cukup tua, sudah saatnya mencarikanmu pasangan hidup yang tepat."
"Mencarikan aku pasangan? Tahun ini aku baru genap 20 tahun!" Olivia gusar, tidak menyangka dirinya yang baru saja pulang kerumah akan mendapat "hadiah yang sangat murah hati" ini. Apa yang sedang ia lakukan?!
Olivia mengejek, "Kalau begitu Ayah mencarikanku lelaki yang seperti apa? Atau harus ku katakan, Tantelah yang sebenarnya memilihkan untukku. Lelaki seperti apa yang Tante cari?
Irma tertawa dingin, "Aku akan mengatakannya. Tunanganmu adalah direktur Empire International Group Andika. Orang seperti kita bisa menikah dengan keluarga Andika adalah hal yang sangat luar biasa! Ayahnya sudah berjuang banyak untuk mengurus masalah perjodohan ini, kamu harus memanfaatkan kesempatan ini!"
Huh, kalau ini benar-benar adalah hal yang baik, kenapa Irma rela "merendahkan dirinya" tanpa mendapatkan keuntungan apapun? Pasti ada semacam trik disini!
"Tidak peduli siapapun dia, aku tidak akan menikah dengannya."
"Kamu tidak mau menikah? Ayahmu adalah orang pertama yang akan marah besar. Keluarga Andika tidak bisa sembarangan kamu tolak. Membatalkan pertunangan adalah sikap yang hanya dilakukan oleh gadis bodoh sepertimu!"
"Kalau memang seperti itu, biarlah aku sendiri yang mengatakannya pada Ayah." Setelah berkata demikian, dia melangkahkan kakinya ingin keluar ruangan.
"Ayahmu sekarang sedang dalam proses penyembuhan, jadi beliau tidak dapat diganggu. Kondisi ayahmu sekarang tidak seperti yang dulu. Kalau kamu adalah anak yang berbakti, kamu tidak akan membuat ayahmu marah, dengan demikian beliau akan cepat sembuh. Nah, kalau kamu tidak bersedia menikah, bisa-bisa akan memperparah kondisi ayahmu, dan pada akhirnya hanya akan membuat ayahmu meninggalkanmu selamanya. Jika sampai itu terjadi, jangan salahkan saya ya! Saya sudah memperingatkanmu!"
"Tante mengancam aku?" amarah Olivia memuncak.
"Kalaupun saya mengancam, memangnya salah? Kalau kamu tidak mau menikah, saya tidak akan membiarkanmu menemui ayahmu lagi! Sudahlah! Saya malas mendesakmu terus. Jarak pernikahanmu dengan tinggal 3 hari lagi, kamu pikirkan baik-baik!" Kemudian Irma meninggalkannya.
Olivia terdiam. Tiga hari lagi harus menikah dengan orang itu? Begitu mendadaknya, pasti ada sesuatu yang tidak beres disini!
……
Bar Skandal.
Tahu dirinya akan menikah dengan orang asing, Olivia sangat depresi. Ia minum sendirian di bar sambil menunggu teman baiknya Dea dan Fania.
Tiba-tiba ia merasa seluruh tubuhnya tidak bertenaga. Tidak, perasaan seperti ini tidak benar! Olivia menyadari sesuatu dan segera menggeleng-gelengkan kepalanya. Tiba-tiba dia teringat gelas birnya yang sekarang bukan gelasnya! Jadi gelas siapa? Siapa yang telah memberinya obat?
Tidak sempat berpikir panjang, Olivia segera melarikan diri ke hotel yang berada di lantai atas. Ia memesan satu kamar.
Baru saja masuk ke kamar tersebut dan belum sempat menyalakan lampu, Olivia yang sedang merasa seluruh tubuhnya sangat panas, tiba-tiba mendengar suara. Pintu kamarnya dibuka dari luar oleh seseorang, lalu masuklah sebuah "bayangan hitam".
"Siapa itu?!" Olivia yang mendengar suara tersebut terperanjat ketakutan.
Siapa yang baru memasuki kamarnya?!
"Hai gadis…"
Suara itu rendah dan seksi. Orang tersebut tiba-tiba mendekat, menarik Olivia ke dalam pelukannya.
"Menikah?!" Olivia terkejut. Ia terbelalak menatap wanita paruh baya yang mengenakan baju imlek mewah dihadapannya, yang tidak lain adalah ibu tirinya Irma.
"Iya!" Irma dengan nadanya yang membosankan berkata, "Ayah kamu merasa umurmu sudah cukup tua, sudah saatnya mencarikanmu pasangan hidup yang tepat."
"Mencarikan aku pasangan? Tahun ini aku baru genap 20 tahun!" Olivia gusar, tidak menyangka dirinya yang baru saja pulang kerumah akan mendapat "hadiah yang sangat murah hati" ini. Apa yang sedang ia lakukan?!
Olivia mengejek, "Kalau begitu Ayah mencarikanku lelaki yang seperti apa? Atau harus ku katakan, Tantelah yang sebenarnya memilihkan untukku. Lelaki seperti apa yang Tante cari?
Irma tertawa dingin, "Aku akan mengatakannya. Tunanganmu adalah direktur Empire International Group Andika. Orang seperti kita bisa menikah dengan keluarga Andika adalah hal yang sangat luar biasa! Ayahnya sudah berjuang banyak untuk mengurus masalah perjodohan ini, kamu harus memanfaatkan kesempatan ini!"
Huh, kalau ini benar-benar adalah hal yang baik, kenapa Irma rela "merendahkan dirinya" tanpa mendapatkan keuntungan apapun? Pasti ada semacam trik disini!
"Tidak peduli siapapun dia, aku tidak akan menikah dengannya."
"Kamu tidak mau menikah? Ayahmu adalah orang pertama yang akan marah besar. Keluarga Andika tidak bisa sembarangan kamu tolak. Membatalkan pertunangan adalah sikap yang hanya dilakukan oleh gadis bodoh sepertimu!"
"Kalau memang seperti itu, biarlah aku sendiri yang mengatakannya pada Ayah." Setelah berkata demikian, dia melangkahkan kakinya ingin keluar ruangan.
"Ayahmu sekarang sedang dalam proses penyembuhan, jadi beliau tidak dapat diganggu. Kondisi ayahmu sekarang tidak seperti yang dulu. Kalau kamu adalah anak yang berbakti, kamu tidak akan membuat ayahmu marah, dengan demikian beliau akan cepat sembuh. Nah, kalau kamu tidak bersedia menikah, bisa-bisa akan memperparah kondisi ayahmu, dan pada akhirnya hanya akan membuat ayahmu meninggalkanmu selamanya. Jika sampai itu terjadi, jangan salahkan saya ya! Saya sudah memperingatkanmu!"
"Tante mengancam aku?" amarah Olivia memuncak.
"Kalaupun saya mengancam, memangnya salah? Kalau kamu tidak mau menikah, saya tidak akan membiarkanmu menemui ayahmu lagi! Sudahlah! Saya malas mendesakmu terus. Jarak pernikahanmu dengan tinggal 3 hari lagi, kamu pikirkan baik-baik!" Kemudian Irma meninggalkannya.
Olivia terdiam. Tiga hari lagi harus menikah dengan orang itu? Begitu mendadaknya, pasti ada sesuatu yang tidak beres disini!
……
Bar Skandal.
Tahu dirinya akan menikah dengan orang asing, Olivia sangat depresi. Ia minum sendirian di bar sambil menunggu teman baiknya Dea dan Fania.
Tiba-tiba ia merasa seluruh tubuhnya tidak bertenaga. Tidak, perasaan seperti ini tidak benar! Olivia menyadari sesuatu dan segera menggeleng-gelengkan kepalanya. Tiba-tiba dia teringat gelas birnya yang sekarang bukan gelasnya! Jadi gelas siapa? Siapa yang telah memberinya obat?
Tidak sempat berpikir panjang, Olivia segera melarikan diri ke hotel yang berada di lantai atas. Ia memesan satu kamar.
Baru saja masuk ke kamar tersebut dan belum sempat menyalakan lampu, Olivia yang sedang merasa seluruh tubuhnya sangat panas, tiba-tiba mendengar suara. Pintu kamarnya dibuka dari luar oleh seseorang, lalu masuklah sebuah "bayangan hitam".
"Siapa itu?!" Olivia yang mendengar suara tersebut terperanjat ketakutan.
Siapa yang baru memasuki kamarnya?!
"Hai gadis…"
Suara itu rendah dan seksi. Orang tersebut tiba-tiba mendekat, menarik Olivia ke dalam pelukannya.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved