Bab 8 Rahasia Langit Tidah Boleh Dibocorkan
by Hendy Zhang
08:01,Sep 01,2023
Jeremy Lin memandangi kartu bank tersebut, dia juga sangat menginginkannya. Tetapi ada sebuah aturan di Warisan Kaisar Penyihir, aturannya tidak boleh menghasilkan uang dengan Fengshui dan medis. Karena penyihir adalah penghubung langit dan bumi, pembentuk keberuntungan, jadi tidak boleh menggunakannya untuk keuntungan pribadi,
Ucapan Jeremy Lin membuat semua orang tercengang, kemudian orang-orang di samping sana mulai bersorak. Bibi Niu langsung menarik Jeremy Lin ke samping, dan berkata: “Jeremy, apakah kamu bodoh? Dengan 20.000 ini, kamu bisa mengobati ayahmu. Selain itu kamu juga bisa merenovasi rumahmu, jika tidak bagaimana kamu bisa mendapatkan wanita?”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan berkata: “Bibi Niu, aku mengerti ucapanmu. Namun aku benar-benar tidak bisa mmenerima uang ini. Mengenai uang pengobatan dan merenovasi rumah, aku akan mencari caranya sendiri.”
“Huh! Kenapa anak ini begitu bodoh! Dia itu boss besar, dia tidak kekurangan 20.000 ini.”
Bibi Niu menggelengkan kepalanya.
“Jeremy benar. Kita bisa mencari uang sendiri, jadi tidak boleh menerima uang dari orang lain begitu saja.”
Inez Zhang mendengar suara di luar, jadi dia keluar dari rumahnya, lalu tersenyum dan berkata.
Jeremy Lin maju ke depan, lalu mengembalikan kartu bank kepada Hyuna Jiang: “Aku telah menerima iktikad baikmu, namun uang ini tidak bisa aku terima.”
Mata Hyuna Jiang bersinar, dia terliaht terkejut. Dari perbincangan orang di sekitar, dia memahami kondisi keluar Jeremy Lin tidak baik, sangat membutuhkan uang. Selain itu 20.000 ini bagi Hyuna Jiang nominal ini tidak kecil, apa lagi bagi mereka keluarga di desa.
Tidak disangka Jeremy Lin ternyata langsung menolaknya.
Hyuna Jiang berkata: “Kemarin kamu sudah membantuku, kamu pantas mendapatkannya.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan serius: “Aku hanya berkata saja, tidak membantumu. Ini yang di maksud nomor satu itu takdir, nomor dua keberuntungan, dan nomor tiga fengshui, semua ini sudah takdirmu, jadi tidak bisa dianggap sebagai kontribusi dariku.”
Melihat Jeremy Lin bersikeras, Hyuna Jiang hanya dapat menyimpan kartu banknya kembali. Dia memandangi kondisi di sekitar, lalu dengan cepat pandangannya tertuju ke jeruk di dalam taman. Dia memakai sepatu hak tingig, berjalan ke dalam taman. Saat ini dia mengenakan gaun yang ketat, sehingga menarik perhatian Jeremy Lin.
“Apakah semua jeruk ini milik keluargamu?”
Hyuna Jiang berjalan ke depan jeruk, lalu menoleh dan berkata. Dia tidak menyangka Jeremy Lin hanya menatap pinggang Hyuna Jiang yang ramping, lalu seperti tidak mendengar ucapannya.
Menyadari tubuhnya begitu menarik, Hyuna Jiang terlihat sedikit bangga, lalu kembali berkata: “Kenapa tidak bicara.”
Saat ini Jeremy Lin baru kembali sadar, dia segera memandangi jeruk di tangan Hyuna Jiang. Jeruk ini kulitnya tipis dagingnya tebal, warnanya kuning keemasan, ukurannya lebih besar dari kepalan tangan. Buah ini terlihat sangat indah. Jeremy Lin mengangguk: “Benar, keluargaku sendiri yang menanamnya.”
“Apakah aku boleh mencicipinya?”
“Tentu saja. Lagi pula akan disayangkan jika membusuk. Jika kamu suka, aku akan membungku satu plastik untukmu.”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan berkata. Si Hati Jahat Zhang tidak membeli jeruk-jeruk ini, maka jeruk-jeruk ini hanya dapat membusuk. Dibandingkan seperti itu, lebih baik diberikan kepada orang lain saja.
Hyuna Jiang dengan cepat membuka jeruk tersebut. Kulit jeruk sangat tipis, mudah untuk dibuka dengan jarik. Di bagian dalam ada 12 potong bagian daging buah, daging buahnya terlihat sangatlah segar. Hyuna Jiang mengambil satu bagian, lalu menggigitnya, seketika jus manis dan aam memenuhi seluruh mulutnya.
“Jeruk yang manis sekali!”
Hyuna Jiang dengan cepat menghabiskan satu buah jeruk, lalu dia berkata kepada Jeremy Lin: “Jeruk ini terasa asam dan manis, lalu kulitnya juga tipis, dan jusnya sangat banyak. Jika aku tidak aslah, seharusnya jeruk in tidak menggunakan pestisida, benar bukan?”
Jeremy Lin sedikit terkejut, kemudian dia mengacungkan jempolnya pada Hyuna Jiang: “Hebat, seperti ini saja bisa tahu! Jeruk-jeruk ini memang tidak menggunakan pestisida, bahkan pupuk kimia saja tidak pernah digunakan.”
Hyuna Jiang merasa senang, lalu bertanya: “Apakah jeruk-jeruk ini dijual?”
“Apa yang dijual. Jika kamu suka, aku akan memberikan kamu satu kantung.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya.
“Memberikanku?”
Hyuna Jiang tersenyum, “Kamu tidak takut aku mengambil semua jerukmu ini?”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya: “Ambil saja sebisamu, namun jangna menyia-nyiakannya. Semua jeruk ini kami tanam dengan susah payah, jika dibuang sangat disayangkan.”
“Kenapa tidak dijual ke perkotaan saja?”
“Perjalanan ke perkotaan sulit, aku seorang diri tidak bisa mengantarkannya. Selain itu beberapa hari lalu aku sudah menanyakannya, ternyata jeruk di toko buah semuanya sudah dimonopoli. Tidak ada yang bersedia membeli jeruk keluarga kami.”
Setelah Hyuna Jiang mendengarnya, ekspresinya sedikit berubah. Dia menoleh ke arah Si Jahat zhang yang tidak jauh dari sana, seketika dia memiliki tebakannya sendiri. Dia berpikir sejenak, lalu berkata kepada Jeremy Lin: “Jerukmu akan aku beli, akan aku beli sebanyak yang kamu miliki.”
“Semuanya? Kamu yakin?”
Jeremy Lin terkejut. Keluarganya memiliki dua ladang jeruk, totalnya ada 1300 meter persegi. Jadi setidaknya ada sekitar 7500 kilogram. Di kurangi dengan yang tidak matang dan produk gagal, seharunya ada sekitar 5000 kilogram.
Ini bukan nominal kecil.
Jeremy Lin bertanya: “Sebenarnya apa pekerjaanmu?”
Ketika Hyuna Jiang mendengar pertanyaan tersebut, dia tersenyum dan berkata: “Bukankah kamu bisa meramal?”
Jeremy Lin menyilangkan kedua tangan di depan dada, lalu berkata dengan bangga: “Meramal pekerjaanmu tidak sulit. Jika aku bisa meramalnya, apakah ada hadiah?”
Hyuna Jiang mengerutkan alisnya: “Harus ada hadiah?”
“Tentu saja! Ramalan itu rahasia langit, membocorkan rahasia langit ada akiibatnya. Jika tidak mendapatkan hadiah, aku tidak akan meramal.”
Jeremy Lin berkata dengan misterius, lalu ekspresinya terlihat serius.
Hyuna Jiang terlihat penasaran, lalu dia berkata: “Jika kamu bisa meramal pekerjaanku, aku dapat membantumu memberikannya pelajaran.”
Jeremy Lin menoleh ke arah Hyuna Jiang menunjuk, Si Hati Jahat Zhang sedang mengurusi jeruk tidak jauh dari sana. Jeruk-jeruk yang berkualitas tinggi itu telah diturunkan harganya secara paksa, selain itu beratnya harus akan dikurangi olehnya dengna curang. Meskipun warga desa menyadarinya, mereka juga tidak berani mengatakannya meskipun marah.
Hyuna Jiang dengan penuh percaya diri berkata kepada Jeremy Lin: “Jika kamu salah, mmaka kamu harus bekerja untuk aku selama tiga tahun secara gratis.”
“Sepakat!”
Jeremmy Lin langsung menyetujuinya, lalu berkata dengan percaya diri: “Kamu pemilik toko buah, lebih tepatnya pemilik Mince Gruit Corp di kabupaten!”
“Kenapa kamu bisa tahu!”
Hyuna Jiang terkejut, lalu ekspresinya tercengang.
“Rahasia langit tidak boleh dibocorkan.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya dengan misterius. Ketika dia bertemu dengna Hyuna Jiang kemarin, kebetulan dia berjalan keluar dari Mince Fruit Corp. Di tambah lagi cara dia membeli jeruk hari ini, orang bodoh juga dapat tahu dia pemilik Mince Fruit Corp. Sebenarnya identitas asli Hyuna Jiang juga membuat Jeremy Lin terkejut. Mince Fruit Corp adalah rantai toko buah terbesar di Kabupaten Qingshan, setidaknya ada belasan toko. Selain itu, di kabarkan Mince Fruit Corp milik grup asing yang besar, lalu tersebar di seluruh provinsi.
“Baiklah, kamu sudah menang! Apa yang ingin kamu lakukan padanya?”
Hyuna Jiang dengan kesal mengerutkan bibirnya.
“Tidak perlu, ketika orang lain berhutang padaku, aku akan memintanya kembali sendiri. Membiarkan seorang wanita membantuku, itu sangat memalukan.”
Jeremy Lin tersenyum dan menolaknya.
Hyuna Jiang tekrejut, beberapa saat kemudian dia berkata: “Aku tahu orang itu bernama Donny Zhang, dia bekerja sama dengan banyak toko buah di kabupaten. Sebagian besar buah-buahan kalian dimonopoli olehnya. Kamu yakin dapat memberikannya pelajaran?”
“Kalau begitu bukankah kalian Mince Fuirt Corp juga bekerja sama dengan Si Hati Jahat Zhang?”
Tatapan Jeremy Lin menjadi dingin.
Hyuna Jiang tersenyum licik: “Mince Fruit Group hanya bekerja sama dengan penjual grosir yang menjanjikan. Di dalam bidang bisnis itu tidak ada dendam yang hilang dengan cepat. Jika kamu memiliki modal yang cukup, aku tidak akan ragu untuk bekerjasama denganmu.”
Hanya dengan beberapa ucapan, Jeremy Lin sekali lagi dibuat kagum oleh Hyuna Jiang. Hyuna Jiang terlihat muda, namun dia juga sangat lihat dalam bidang bisnis. Tidak heran dia sudah menjadi pemilik Mince Fruit Corp di usia mudanya ini.
“Sebelumnya kamu berkata ingin membeli jerukku, hal itu masih ada bukan?”
Jeremy Lin kembali sadar, lalu berkata dengan serius.
Ucapan Jeremy Lin membuat semua orang tercengang, kemudian orang-orang di samping sana mulai bersorak. Bibi Niu langsung menarik Jeremy Lin ke samping, dan berkata: “Jeremy, apakah kamu bodoh? Dengan 20.000 ini, kamu bisa mengobati ayahmu. Selain itu kamu juga bisa merenovasi rumahmu, jika tidak bagaimana kamu bisa mendapatkan wanita?”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan berkata: “Bibi Niu, aku mengerti ucapanmu. Namun aku benar-benar tidak bisa mmenerima uang ini. Mengenai uang pengobatan dan merenovasi rumah, aku akan mencari caranya sendiri.”
“Huh! Kenapa anak ini begitu bodoh! Dia itu boss besar, dia tidak kekurangan 20.000 ini.”
Bibi Niu menggelengkan kepalanya.
“Jeremy benar. Kita bisa mencari uang sendiri, jadi tidak boleh menerima uang dari orang lain begitu saja.”
Inez Zhang mendengar suara di luar, jadi dia keluar dari rumahnya, lalu tersenyum dan berkata.
Jeremy Lin maju ke depan, lalu mengembalikan kartu bank kepada Hyuna Jiang: “Aku telah menerima iktikad baikmu, namun uang ini tidak bisa aku terima.”
Mata Hyuna Jiang bersinar, dia terliaht terkejut. Dari perbincangan orang di sekitar, dia memahami kondisi keluar Jeremy Lin tidak baik, sangat membutuhkan uang. Selain itu 20.000 ini bagi Hyuna Jiang nominal ini tidak kecil, apa lagi bagi mereka keluarga di desa.
Tidak disangka Jeremy Lin ternyata langsung menolaknya.
Hyuna Jiang berkata: “Kemarin kamu sudah membantuku, kamu pantas mendapatkannya.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya, lalu berkata dengan serius: “Aku hanya berkata saja, tidak membantumu. Ini yang di maksud nomor satu itu takdir, nomor dua keberuntungan, dan nomor tiga fengshui, semua ini sudah takdirmu, jadi tidak bisa dianggap sebagai kontribusi dariku.”
Melihat Jeremy Lin bersikeras, Hyuna Jiang hanya dapat menyimpan kartu banknya kembali. Dia memandangi kondisi di sekitar, lalu dengan cepat pandangannya tertuju ke jeruk di dalam taman. Dia memakai sepatu hak tingig, berjalan ke dalam taman. Saat ini dia mengenakan gaun yang ketat, sehingga menarik perhatian Jeremy Lin.
“Apakah semua jeruk ini milik keluargamu?”
Hyuna Jiang berjalan ke depan jeruk, lalu menoleh dan berkata. Dia tidak menyangka Jeremy Lin hanya menatap pinggang Hyuna Jiang yang ramping, lalu seperti tidak mendengar ucapannya.
Menyadari tubuhnya begitu menarik, Hyuna Jiang terlihat sedikit bangga, lalu kembali berkata: “Kenapa tidak bicara.”
Saat ini Jeremy Lin baru kembali sadar, dia segera memandangi jeruk di tangan Hyuna Jiang. Jeruk ini kulitnya tipis dagingnya tebal, warnanya kuning keemasan, ukurannya lebih besar dari kepalan tangan. Buah ini terlihat sangat indah. Jeremy Lin mengangguk: “Benar, keluargaku sendiri yang menanamnya.”
“Apakah aku boleh mencicipinya?”
“Tentu saja. Lagi pula akan disayangkan jika membusuk. Jika kamu suka, aku akan membungku satu plastik untukmu.”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan berkata. Si Hati Jahat Zhang tidak membeli jeruk-jeruk ini, maka jeruk-jeruk ini hanya dapat membusuk. Dibandingkan seperti itu, lebih baik diberikan kepada orang lain saja.
Hyuna Jiang dengan cepat membuka jeruk tersebut. Kulit jeruk sangat tipis, mudah untuk dibuka dengan jarik. Di bagian dalam ada 12 potong bagian daging buah, daging buahnya terlihat sangatlah segar. Hyuna Jiang mengambil satu bagian, lalu menggigitnya, seketika jus manis dan aam memenuhi seluruh mulutnya.
“Jeruk yang manis sekali!”
Hyuna Jiang dengan cepat menghabiskan satu buah jeruk, lalu dia berkata kepada Jeremy Lin: “Jeruk ini terasa asam dan manis, lalu kulitnya juga tipis, dan jusnya sangat banyak. Jika aku tidak aslah, seharusnya jeruk in tidak menggunakan pestisida, benar bukan?”
Jeremy Lin sedikit terkejut, kemudian dia mengacungkan jempolnya pada Hyuna Jiang: “Hebat, seperti ini saja bisa tahu! Jeruk-jeruk ini memang tidak menggunakan pestisida, bahkan pupuk kimia saja tidak pernah digunakan.”
Hyuna Jiang merasa senang, lalu bertanya: “Apakah jeruk-jeruk ini dijual?”
“Apa yang dijual. Jika kamu suka, aku akan memberikan kamu satu kantung.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya.
“Memberikanku?”
Hyuna Jiang tersenyum, “Kamu tidak takut aku mengambil semua jerukmu ini?”
Jeremy Lin tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya: “Ambil saja sebisamu, namun jangna menyia-nyiakannya. Semua jeruk ini kami tanam dengan susah payah, jika dibuang sangat disayangkan.”
“Kenapa tidak dijual ke perkotaan saja?”
“Perjalanan ke perkotaan sulit, aku seorang diri tidak bisa mengantarkannya. Selain itu beberapa hari lalu aku sudah menanyakannya, ternyata jeruk di toko buah semuanya sudah dimonopoli. Tidak ada yang bersedia membeli jeruk keluarga kami.”
Setelah Hyuna Jiang mendengarnya, ekspresinya sedikit berubah. Dia menoleh ke arah Si Jahat zhang yang tidak jauh dari sana, seketika dia memiliki tebakannya sendiri. Dia berpikir sejenak, lalu berkata kepada Jeremy Lin: “Jerukmu akan aku beli, akan aku beli sebanyak yang kamu miliki.”
“Semuanya? Kamu yakin?”
Jeremy Lin terkejut. Keluarganya memiliki dua ladang jeruk, totalnya ada 1300 meter persegi. Jadi setidaknya ada sekitar 7500 kilogram. Di kurangi dengan yang tidak matang dan produk gagal, seharunya ada sekitar 5000 kilogram.
Ini bukan nominal kecil.
Jeremy Lin bertanya: “Sebenarnya apa pekerjaanmu?”
Ketika Hyuna Jiang mendengar pertanyaan tersebut, dia tersenyum dan berkata: “Bukankah kamu bisa meramal?”
Jeremy Lin menyilangkan kedua tangan di depan dada, lalu berkata dengan bangga: “Meramal pekerjaanmu tidak sulit. Jika aku bisa meramalnya, apakah ada hadiah?”
Hyuna Jiang mengerutkan alisnya: “Harus ada hadiah?”
“Tentu saja! Ramalan itu rahasia langit, membocorkan rahasia langit ada akiibatnya. Jika tidak mendapatkan hadiah, aku tidak akan meramal.”
Jeremy Lin berkata dengan misterius, lalu ekspresinya terlihat serius.
Hyuna Jiang terlihat penasaran, lalu dia berkata: “Jika kamu bisa meramal pekerjaanku, aku dapat membantumu memberikannya pelajaran.”
Jeremy Lin menoleh ke arah Hyuna Jiang menunjuk, Si Hati Jahat Zhang sedang mengurusi jeruk tidak jauh dari sana. Jeruk-jeruk yang berkualitas tinggi itu telah diturunkan harganya secara paksa, selain itu beratnya harus akan dikurangi olehnya dengna curang. Meskipun warga desa menyadarinya, mereka juga tidak berani mengatakannya meskipun marah.
Hyuna Jiang dengan penuh percaya diri berkata kepada Jeremy Lin: “Jika kamu salah, mmaka kamu harus bekerja untuk aku selama tiga tahun secara gratis.”
“Sepakat!”
Jeremmy Lin langsung menyetujuinya, lalu berkata dengan percaya diri: “Kamu pemilik toko buah, lebih tepatnya pemilik Mince Gruit Corp di kabupaten!”
“Kenapa kamu bisa tahu!”
Hyuna Jiang terkejut, lalu ekspresinya tercengang.
“Rahasia langit tidak boleh dibocorkan.”
Jeremy Lin menggelengkan kepalanya dengan misterius. Ketika dia bertemu dengna Hyuna Jiang kemarin, kebetulan dia berjalan keluar dari Mince Fruit Corp. Di tambah lagi cara dia membeli jeruk hari ini, orang bodoh juga dapat tahu dia pemilik Mince Fruit Corp. Sebenarnya identitas asli Hyuna Jiang juga membuat Jeremy Lin terkejut. Mince Fruit Corp adalah rantai toko buah terbesar di Kabupaten Qingshan, setidaknya ada belasan toko. Selain itu, di kabarkan Mince Fruit Corp milik grup asing yang besar, lalu tersebar di seluruh provinsi.
“Baiklah, kamu sudah menang! Apa yang ingin kamu lakukan padanya?”
Hyuna Jiang dengan kesal mengerutkan bibirnya.
“Tidak perlu, ketika orang lain berhutang padaku, aku akan memintanya kembali sendiri. Membiarkan seorang wanita membantuku, itu sangat memalukan.”
Jeremy Lin tersenyum dan menolaknya.
Hyuna Jiang tekrejut, beberapa saat kemudian dia berkata: “Aku tahu orang itu bernama Donny Zhang, dia bekerja sama dengan banyak toko buah di kabupaten. Sebagian besar buah-buahan kalian dimonopoli olehnya. Kamu yakin dapat memberikannya pelajaran?”
“Kalau begitu bukankah kalian Mince Fuirt Corp juga bekerja sama dengan Si Hati Jahat Zhang?”
Tatapan Jeremy Lin menjadi dingin.
Hyuna Jiang tersenyum licik: “Mince Fruit Group hanya bekerja sama dengan penjual grosir yang menjanjikan. Di dalam bidang bisnis itu tidak ada dendam yang hilang dengan cepat. Jika kamu memiliki modal yang cukup, aku tidak akan ragu untuk bekerjasama denganmu.”
Hanya dengan beberapa ucapan, Jeremy Lin sekali lagi dibuat kagum oleh Hyuna Jiang. Hyuna Jiang terlihat muda, namun dia juga sangat lihat dalam bidang bisnis. Tidak heran dia sudah menjadi pemilik Mince Fruit Corp di usia mudanya ini.
“Sebelumnya kamu berkata ingin membeli jerukku, hal itu masih ada bukan?”
Jeremy Lin kembali sadar, lalu berkata dengan serius.
HELLOTOOL SDN BHD © 2020 www.webreadapp.com All rights reserved